Blogger news

Sabtu, 17 September 2011

CONTOH KARYA TULIS

KARYA TULIS
BAHASA INDONESIA

PENGARUH SUASANA LINGKUNGAN TERHADAP EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI BELAJAR SISWA




  
   

Disusun oleh:
Fahmi Nugraha
NIS:12368





Madrasah Tsanawiyah Negeri Model Babat
Jl. Raya Plaosan no. 11É(0322)451182
Tahun Pelajaran 2009/2010





KATA PENGANTAR

            Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena atas limpahan rahmat, taufiq serta hidayah-Nya saya mampu menyelesaikan tugas karya tulis dengan judul “PENGARUH SUASANA LINGKUNGAN TERHADAP EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI BELAJAR SISWA” dengan lancar.
            Karya tulis ini saya tulis untuk untuk tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas IX Semester Genap Tahun Pelajaran 2009/2010.
            Terima kasih saya sampaikan kepada semua pihak yang yang secara langsung maupun tidak langsung telah membantu dalam penyusunan karya tulis ini.
            Saya berharap semoga makalah ini dpat memberi manfaat bagi kita semua, Amin. Akhirnya “Tiada gading yang tak retak”, apabila ada kesalahan dan kekurangan dalam penyusunan makalah ini, saya mohon maaf.


Malang, 30 Maret 2010


Penyusun



BAB I
PENDAHULUAN

I.1     Latar Belakang
Dalam kehidupan yang modern dan penuh dengan persaingn seperti sekarang, ilmu dan keterampilan adalah kebutuhan utama yang harus terpenuhi oleh setiap orang. Karena ilmu dan keterampilan sangat dibutuhkan dalam menggapai prestasi gemilng. Ilmu, keterampilan dan prestasi akan menjadikan seseorang SDM yang berkualitas. SDM yang berkualitas tentu sangat di butuhkan oleh bangsa dan Negara. Sehingga semua orang dituntut untuk menjadi manusia yang memiliki ilmu, keterampilan dan prestasi.
Mengingat ilmu, keterampilan dan prestasi sangat dibutuhkan untuk meraih kesuksesan, maka perlu maka perlu dilakukan ikhtiar berupa belajar. Itulah yang di lakukan oleh sejumlah siswa-siswi MTsN Model Babat. Mereka rela meninggalkan kampung halaman demi menuntut ilmu dan mengejar cita-cita. Yakni dengan memilih belajar pada lingkungan non rumah seperti kos-kosan dan pondok pesantren. Akan tetapi, lingkungan belajar non rumah yang terkadang tidak kondusif dan tidak mendukung, sehingga menimbulkan ketidaknyamanan saat belajar, membuat usaha belajar mereka terganggu dan akhirnya menjadi tidak efektif dan efisien. Padahal, ilmu, keterampilan dan prestasi tersebut diperoleh dari proses belajar yang efektif dan efisien. Untuk meningkatkan keefektifitasan dan keefisiensian belajar, dibutuhkan kondisi lingkungan yang kondusif dan mendukung saat proses pembelajaran tersebut berlangsung.
Dengan adanya kondisi lingkungan yang kondusif dan mendukung, dapat meningkatkan efektifitas dan efisiensi belajar sehinga akan berdampak baik pada prestasi siswa. Akan tetapi, jika kondisi linkungan saat proses pambelajaran tidak kondusif dan tidak mendukung, dapat mengurangi efektifitas dan efisiensi belajar sehingga akan berdampak buruk terhadap prestasi siswa.
Untuk mengetahui secara rinci dan jelas mengenai peran lingkungan terhadap  efektifitas dan efisiensi belajar siswa, maka saya membuat karya tulis tentang “PENGARUH SUASANA LINGKUNGAN TERHADAP EFEKTIFITAS DAN EFISIENSI BELAJAR SISWA”.

I.2     Rumusan Masalah
            I.2.1     Apa pengaruh susana lingkungan terhadap efektifitas dan efisiensi belajar   
                                    siswa?
            I.2.2     Sebesar apakah pengaruh susana lingkungan terhadap efektifitas dan
                        efisiensi belajar siswa?
            I.2.3     Apa pengaruh efektifitas dan efisiensi belajar terhadap prestasi siswa?
            I.2.4     Apa perbedaan pengaruh suasana lingkungan di rumah dan non rumah
                                    terhadap efektifitas dan efisiensi belajar siswa?
            I.2.5     Bagaimana cara meningkatkan efektifitas dan efisiensi belajar pada suatu
                        lingkungan?
I.3    Tujuan
            I.3.1     Mengetahui pengaruh susana lingkungan terhadap efektifitas dan efisiensi
                        belajar siswa
            I.3.2     Mengetahui sebesar apakah pengaruh susana lingkungan terhadap efektifitas
                        dan efisiensi belajar siswa
         I.3.3     Mengetahui pengaruh efektifitas dan efisiensi belajar terhadap prestasi siswa
            I.3.4     Mengetahui perbedaan pengaruh suasana lingkungan di rumah dan non
                        rumah terhadap efektifitas dan efisiensi belajar siswa
            I.3.5     Mengetahui cara meningkatkan efektifitas dan efisiensi belajar pada suatu
                        lingkungan

I.4     Metodologi Penelitian
Metode Penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian ini didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis. Rasional adalah kegiatan penelitian ini dilakukan dengan cara-cara yang masuk akal, sehingga terjangkau oleh penalaran manusia. Empiris berarti cara-cara yang dilakukan itu dapat diamati oleh indera manusia, sehingga orang lain dapat mengamati dan mengetahui cara-cara yang digunakan. Sistematis artinya proses yang digunakan dalam penelitian itu menggunakan langkah-langkah tertentu yang bersifat logis.
Dalam penyusunan karya tulis ini saya menggunakan metodologi penelitian wawancara, yaitu dengan mewawancarai secara langsung kepada tiga siswa yang belajar di rumah, tiga siswa yang belajar di kos-kosan KONDANG INN dan tiga siswa yang belajar di pondok Muhammadiyah. Dan metodologi penelitian kepustakaan, yaitu dengan meresensi data dari internet.

I.5     Hipotesis
                        Dilihat dari segi prestasi siswa-siswi IX-A, banyak dari mereka yang belajar di rumah memiliki prestasi yang lebih ketimbang anak yang belajar dengan lingkungan non rumah.
                        Dari sini dapat ditarik dugaan sementara bahwa suasana lingkungan saat belajar di rumah yang kondusif dan mendukung, membuat proses belajar siswa-siswi menjadi lebih efektif dan efisien. Sedangkan susana lingkungan saat belajar pada lingkungan  non rumah yang kurang kondusif dan mendukung, membuat proses belajar siswa-siswi terganggu dan bahkan terpengaruh oleh lingkungan.




BAB II
LANDASAN TEORI

II. 1     Evektifitas dan Efisiensi
Pengertian efektifitas secara umum yaitu menunjukan sampai seberapa jauh tercapainya suatu tujuan yang terlebih dahulu ditentukan. Hal tersebut sesuai dengan pengertian efektifitas menurut Hidayat (1986) yang menjelaskan bahwa :
“Efektifitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas,kualitas dan waktu) telah tercapai. Dimana makin besar presentase target yang dicapai, makin tinggi efektifitasnya”.
Sedangkan pengertian efektifitas menurut Schemerhon John R. Jr. (1986:35) adalah sebagai berikut :
“Efektifitas adalah pencapaian target output yang diukur dengan cara membandingkan output anggaran atau seharusnya (OA) dengan output realisasi atau sesungguhnya (OS),jika (OA) > (OS) disebut efektif ”.
Adapun pengertian efektifitas menurut Prasetyo Budi Saksono (1984) adalah :
“Efektifitas adalah seberapa besar tingkat kelekatan output yang dicapai dengan output yang diharapkan dari sejumlah input”.
Dari pengertian-pengertian efektifitas tersebut dapat disimpulkan bahwa efektifitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas,kualitas dan waktu) yang telah dicapai oleh seseorang, yang mana target tersebut sudah ditentukan terlebih dahulu.
Efisiensi merupakan suatu ukuran keberhasilan yang dinilai dari segi besarnya sumber/biaya untuk mencapai hasil dari kegiatan yang dijalankan.
Pengertian efisiensi menurut Mulyamah (1987;3) yaitu:
“Efisiensi merupakan suatu ukuran dalam membandingkan rencana penggunaan masukan dengan penggunaan yang direalisasikan atau perkataan lain penggunaan yang sebenarnya”
Sedangkan pengertian efisiensi menurut SP.Hasibuan (1984;233-4) yang mengutip pernyataan H. Emerson adalah:
“Efisiensi adalah perbandingan yang terbaik antara input (masukan) dan output (hasil antara keuntungan dengan sumber-sumber yang dipergunakan), seperti halnya juga hasil optimal yang dicapai dengan penggunaan sumber yang terbatas. Dengan kata lain hubungan antara apa yang telah diselesaikan.”
Suatu kegiatan belajar dapat dikatakan efisien apabila prestasi belajar yang diinginkan dapat dicapai dengan usaha yang minimal dan dengan usaha tersebut dapat memberikan prestasi belajar yang tinggi. Efektifitas merupakan kesesuaian antara orang yang melaksanakan tugas dengan sasaran yang ingin dicapai. Efektifitas adalah bagaimana seseorang berhasil mendapatkan dan memanfaatkan metode belajar untuk memperoleh hasil yang baik. Efektifitas merupakan kesesuaian antara siswa dengan hasil belajar, dapat dikatakan bahwa makna efektifitas itu berbeda sesuai dengan sudut pandang dan kepentingan masing-masing, pendapat itu diakui oleh Chong dan Maginson ( 1981 ) dalam Efektivienes Means Different to Different People.
Jadi dapat disimpulkan bahwa efisiensi dan efektifitas belajar adalah metode belajar siswa dengan usaha yang minimal dan memanfaatkan metode-metode belajar tertentu untuk menghasilkan prestasi siswa yang maksimal.

II. 2     Lingkungan
Lingkungan adalah segala yang terdapat di sekitar mahkluk hidup, baik yang bersifat biotik dan abiotik yang selalu berinteraksi secara timbal balik. Judith Harris (1998) dalam Given (2007) mengemukakan bahwa pengaruh orang tua lebih kecil ketimbang pengaruh teman sebaya atau saudara kandung. Dapat dikatakan bahwa pengaruh genetika memiliki peran yang kurang dominan dari pada faktor lingkungan. Di dalam lingkungan anak tumbuh dan berkembang serta memperoleh pendidikan secara bertahap hingga membentuk pribadi yang dewasa. Baik buruknya lingkungan di sekitar anak merupakan faktor utama yang mempengaruhi perkembangan jiwa dan keberhasilan prestasi belajar anak (siswa).
Salah satu faktor penting yang dapat memaksimalkan kesempatan pembelajaran bagi anak adalah penciptaan lingkungan pembelajaran yang kondusif. Lingkungan pembelajaran dalam hal ini, adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan tempat proses pembelajaran dilaksanakan. Sedangkan kondusif berarti kondisi yang benar-benar sesuai dan mendukung keberlangsungan proses pembelajaran. Proses pembelajaran merupakan interaksi antara anak dengan lingkungannya, sehingga pada diri siswa terjadi proses pengolahan informasi menjadi pengetahuan, keterampilan dan sikap sebagai hasil dari proses belajar.
Hal itu dapat dicapai dengan mengubah lingkungan. Belajar terjadi baik secara sadar maupun tidak sadar dalam waktu bersamaan. Otak senantiasa dibanjiri stimulus, dan otak memilih fokus tertentu saat demi saat. Misalnya, ketika sebuah gambar ditampilkan baik dalam proses belajar maupun berupa pajangan kelas, maka di samping proses hal itu merangsang modalitas belajar visual, juga dapat menimbulkan asosiasi dalam kesadaran melalui jalur saraf. Sehingga lingkungan sekeliling dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kemampuan siswa secara tidak sadar menyerap informasi melalui kemitraan otak-mata.
Poster-poster ikon atau pajangan di kelas, menyajikan konsep-konsep tersamar dan akan membantu penciptaan, penyimpanan, dan pencarian informasi secara visual. Untuk efektivitasnya, pemasangan pajangan harus dikelola pada setiap sisi  kelas dengan mengatur tata letak antar pajangan untuk materi yang sudah lewat, sedang dipelajari, akan dipelajari ataupun poster afirmasi sebagai dialog internal. Penggunaan kombinasi warna-warni dalam hal ini untuk memperkuat pengajaran dan belajar siswa. Dengan demikian, dapat memicu minat siswa untuk belajar (DePorter, 2001).
Reaksi sosial anak sebagian besar dibangun sebagai respon terhadap interaksi teman sebaya, maka budaya lingkungan saat belajar berpengaruh sangat kuat terhadap perkembangan anak-anak dalam menginterpretasikan dan merespon situasi dan kondisi. Menurut Jackendoff (1994) dalam Given (2007), anak-anak tidak diajari pola budaya dan pemahaman sosial melalui penyampaian aturan. Namun mereka menyerap, membuat interpretasi, dan bertindak berdasarkan konsepsi yag mereka buat sendiri berdasarkan masukan yang diterima dari seluruh budaya.
Budaya pada suatu lingkungan yang memberi siswa peluang untuk menjadi bagian dari kelompok yang bermakna, memperoleh penghargaan dari teman sebaya, dan berpartisipasi dalam altruisme timbal balik, perlu perencanaan dan pengelolaan cermat. Perencanaan cermat budaya pada suatu lingkungan sangat penting karena siswa akan mengembangkan kode perilaku tidak tertulis. Oleh karena itu, dibutuhkan suasana lingkungan yang mendukung untuk menciptakan kode perilaku sosial dan akademis, sehingga setiap siswa dapat meraih potensi tertinggi. Kode ini harus menghormati kebutuhan dan membentuk watak demi kebaikan siswa sendiri dan demi kebaikan kelompok.




BAB III
PENJELASAN

III.1    Pengaruh Suasana Lingkungan terhadap Efektifitas dan Efisiensi Belajar Siswa
                                    Baik buruknya lingkungan pembelajaran merupakan faktor utama yang mempengaruhi perkembangan jiwa dan keberhasilan prestasi belajar siswa. Lingkungan pembelajaran dalam hal ini, adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan tempat proses pembelajaran dilaksanakan. Sedangkan kondusif berarti kondisi yang benar-benar sesuai dan mendukung keberlangsungan proses pembelajaran. Lingkungan dan sarana prasarana belajar yang baik, mendukung dan kondusif tentu akan meningkatkan keefektifitasan dan keefisiensian belajar siswa. Begitupun sebaliknya, lingkungan dan sarana prasarana belajar yang kurang baik, mendukung dan kondusif tentu akan mengurangi keefektifitasan dan keefisiensian belajar siswa.

III.2    Besarnya Pengaruh Suasana Lingkungan terhadap Efektifitas dan Efisiensi Belajar Siswa
                                    Suasana lingkungan memiliki pengaruh besar terhadap efektifitas dan efisiensi belajar siswa. Hal ini dikarenakan, siswa dengan suasana lingkungan belajar yang kondusif dan mendukung tentu memberikan hasil yang berbeda jika dibandingkan dengan siswa yang belajar pada suasana lingkungan yang kurang kondusif dan mendukung. Hal ini dibuktikan bahwa siswa dengan suasana lingkungan belajar yang kondusif dan mendukung, tingkat efektifitas dan efisiensinya tinggi. Sedangkan siswa yang belajar pada suasana lingkungan yang kurang kondusif dan mendukung, tingkat efektifitas dan efisiensinya lebih rendah.

III.3    Pengaruh Efektifitas dan Efisiensi Belajar Terhadap Prestasi Siswa
Dengan menggunakan metode belajar yang efektif dan efisien, siswa dapat memperoleh manfaat diantaranya :
1.      Hemat waktu dan tenaga
2.      Siswa lebih mudah dalam mempelajari materi.
3.      Peluang dalam keberhasilan belajar lebih besar.
4.      Meningkatkan motifasi belajar.

Jadi, siswa yang memiliki tingkat efektifitas dan efisiensi belajar yang tinggi, sudah barang tentu akan berdampak baik pada perstasinya. Begitupun sebaliknya, siswa dengan tingkat efektifitas dan efisiensi belajar yang rendah, akan berdampak buruk pada prestasinya.
III.4    Perbedaan Pengaruh Suasana Lingkungan di Rumah dan Non Rumah terhadap Efektifitas dan Efisiensi Belajar Siswa
II.5.1   Suasana lingkungan di rumah yang tenang, nyaman dan menyenangkan membuat proses belajar siswa-siswi menjadi lebih efektif dan efisien. Akan tetapi jika tidak diimbangi dengan sarana berdiskusi yang baik, akan mengurangi efektifitas dan efisiensi belajar.

II.5.2   Suasana lingkungan non rumah yang ramai dan kurang mendukung, membuat proses belajar siswa-siswi menjadi menjadi kurang efektif dan efisien. Akan tetapi karena ada sarana berdiskusi yang baik dengan teman yang lain, sehingga dapat berdampak positif terhadap proses pembelajaran.

III.5    Cara Meningkatkan Efektiftas dan Efisiensi Belajar pada Suatu Lingkungan
                        Dengan menjadikan lingkungan tersebut kondusif dan mendukung, yaitu dengan membuat suasana lingkungan belajar yang efektif dan efisien serta menumbuhakan minat belajar siswa, salah satunya dengan mengkondisikan belajar secara tidak sadar, seperti menampilkan tulisan-tulisan yang bertemakan pelajaran. Bisa juga dengan membuat perpustakaan mini.




BAB IV
ANALISIS

Dari observasi yang telah saya lakukan kepada tiga siswa dengan suasana lingkungan belajar di rumah, tiga siswa dengan susana lingkungan belajar di kos-kosan KONDANG INN, dan tiga siswa dengan suasana lingkungan belajar di pondok pesantren Muhammadiyah, dapat dianalisis bahwa tiga siswa dengan susana lingkungan belajar di rumah memiliki tingkat efektifitas dan efisiensi belajar serta prestasi yang tinggi. Sedangkan tiga siswa dengan susana lingkungan belajar di kos-kosan KONDANG INN dan tiga siswa dengan suasana lingkungan belajar di pondok pesantren Muhammadiyah memiliki tingkat efektifitas dan efisiensi belajar serta prestasi yang lebih rendah lagi.




BAB V
PENUTUP

V.1      Kesimpulan
                        Dari analisis yang telah dibuat dapat disimpulkan bahwa suasana lingkungan rumah yang kondusif dan mendukung, menjadikan proses pembelajaran siswa lebih efektif dan efisien. Sedangkan suasana lingkungan non rumah seperti kos-kosan dan pondok yang kurang kondusif dan kurang mendukung, menjadikan proses pembelajaran siswa kurang efektif dan efisien.

V.2      Saran
                        Supaya pemilik kos, pondok, serta lingkungan non rumah lainnya lebih memperhatikan suasana lingkungan belajar siswa, dengan menjadikan lingkungan tersebut kondusif dan mendukung, sehingga dapat meningkatkan keefektivitasan dan keefisiensian belajar siswa.





DAFTAR PUSTAKA

Nugraha, Fahmi. 2010. Pengaruh Suasana Lingkungan Terhadap Efektifitas Dan Efisiensi Belajar Siswa. (Online), (http://dansite.wordpress.com/-pengertian-efektifitas/, diakses 17 Februari 2010)
Nugraha, Fahmi. 2010. Pengaruh Suasana Lingkungan Terhadap Efektifitas Dan Efisiensi Belajar Siswa. (Online), (http:// dansite.wordpress.com-pengertian-efisiensi/, diakses 17 Februari 2010)
Nugraha, Fahmi. 2010. Pengaruh Suasana Lingkungan Terhadap Efektifitas Dan Efisiensi Belajar Siswa. (Online), ( http://mahmuddin.wordpress.com-pengaruh-lingkungan-terhadap-efektivitas-pembelajaran/, diakses 17 Februari 2010)
Nugraha, Fahmi. 2010. Pengaruh Suasana Lingkungan Terhadap Efektifitas Dan Efisiensi Belajar Siswa. (Online), (http://one.indoskripsi.com/judul-skripsi/skripsi-lainnya/pengaruh-efektivitas-pembelajaran-dan-lingkungan-belajar-siswa/, diakses 17 Februari 2010)
Nugraha, Fahmi. 2010. Pengaruh Suasana Lingkungan Terhadap Efektifitas Dan Efisiensi Belajar Siswa. (Online), (http://mahmuddin.wordpress.com/2010/02/18/menciptakan-lingkungan-pembelajaran-yang-kondusif/, diakses 17 Februari 2010)
Nugraha, Fahmi. 2010. Pengaruh Suasana Lingkungan Terhadap Efektifitas Dan Efisiensi Belajar Siswa. (Online), (http://syaifworld.blogspot.com/efisiensi-dan-efektifitas-belajar.html, diakses 17 Februari 2010)
Nugraha, Fahmi. 2010. Pengaruh Suasana Lingkungan Terhadap Efektifitas Dan Efisiensi Belajar Siswa. (Online), (http://kampungonline.com/2008/08/pengertian-metodologi-riset/, diakses 17 Februari 2010)


0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More